Belajar Sejarah
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Masa-Masa Kerajaan Hindu Budha (Kerajaan Sriwijaya)

Go down

Masa-Masa Kerajaan Hindu Budha (Kerajaan Sriwijaya) Empty Masa-Masa Kerajaan Hindu Budha (Kerajaan Sriwijaya)

Post by Admin Mon Sep 30, 2013 7:23 am

Kerajaan Sriwijaya
a. Lokasi Kerajaan
Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar yang membawa kejayaan bangsa Indonesia di masa lampau. Kerajaan Sriwijaya bukan saja dikenal di wilayah Indonesia, tetapi dikenal hampir di setiap bangsa atau negara yang berada jauh di luar Indonesia. Hal ini disebabkan letak Kerajaan Sriwijaya yang sangat strategis dan dekat dengan selat Malaka. Pada saat itu selat Malaka merupakan jalur perdagangan yang sangat ramai dan dapat menghubungkan antara pedagang-pedagang Cina dengan India maupun Romawi.
Dari tepian sungai Musi di Sumatra Selatan, pengaruh Kerajaan Sriwijaya terus meluas yang mencakup selat Malaka, Selat Sunda, Selat Bangka, Laut Jawa bagian barat (Tarumanegara), Semenanjung Malaya hingga ke Tanah Genting Kra. Luasnya wilayah laut yang dikuasai Kerajaan Sriwijaya menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang besar pada zamannya
b. Sumber Sejarah
Sumber-sumber yang mendukung keberadaan Kerajaan Sriwijaya berasal dari berita asing dan berita dalam negeri.
 Berita Asing
Berita Arab, banyak pedagang arab yang melakukan kegiatan perdagangan di Kerajaan Sriwijaya. Bahkan di pusat Kerajaan Sriwijaya ditemukan perkampungan orang-orang Arab sebagai tempat tinggal sementara.
Berita India, raja dari Kerajaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan raja-raja dari kerrajaan yang ada di India seperti kerajaan Nalanda dan Kerajaan Chola.
Berita Cina, bahwa pedagang-pedagang Kerajaan Sriwijaya telah menjalin hubungan perdagangan dengan pedagang-pedagang Cina yang sering singgah di Kerajaan Sriwijaya untuk selanjutnya meneruskan perjalanannya ke India maupun Romawi.
 Berita Dalam Negeri
Prasasti Kedudukan Bukit, dalam prasasti ini menyebutkan bahwa Raja Sriwijaya dan bernama Dapunta Hyang membawwa tentara sebanyak 20.000 orang berhasil menundukkan Minangatamwan (Jambi).
Prasasti Telaga Batu, prasati ini menyebutkan tentang kutukan raja terhadap siapa saja yang tidak taat terhadap raja Sriwijaya dan juga melakukan tindakan kejahatan.
Prasasti Talang Tuwo, prasasti ini menyebutkan tentang pembuatan Taman Srikesetra atas perintah raja Dapunta Hyang.
Prasasti Kota Kapur, prasasti ini menyebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya berusaha untuk menaklukkan Bumi Jawa yang tidak setia kepada Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Ligor, Prasati ini menyebutkan tentang ibukota Ligor dengan tujuan untuk mengawasi pelayaran dan perdagangan di Selat Maluku.
Prasasti Nalanda, prasati ini menyebutkan Raja Balaputra Dewa sebagai Raja terakhir dari Dinasti Syailendra yang terusir dari Jawa Tengah akibat kekalahannya melawan Kerajaan Mataram dari Dinasti Sanjaya. Dalam prasasti itu Raja Balaputra Dewa meminta kepada Raja Nalanda agar mengakui haknya atas Dinasti Syailendra. Prasasti ini menyebutkan bahwa Raja Dewa Paladewa berkenan membebaskan 5 desa dari pajak untuk membiayai para mahasiswa Sriwijaya yang belajar di Nalanda.
c. Kehidupan Politik
Raja-Raja yang berhasil diketahui perbah memerintah Kerajaan Sriwijaya adalah sbb:
Raja Dapunta Hyang, berita tentang Raja ini diketahui melalui prasasti Kedudukan Bukit (684 M). Pada masa pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke wilayah Jambi. Yaitu dengan menduduki wilayah Minangatamwan. Sejak awal pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah mencita-citakan agar Kerajaan Sriwijaya menjadi Kerajaan maritim.
Raja Balaputra Dewa, pada masa pemerintahan Raja Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat. Raja Balaputra Dewa meningkatkan kegiatan pelayaran dan perdagangan rakyat Sriwijaya. Di samping itu, Raja Balaputra Dewa menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di India, seperti kerajaan Benggala (Nalanda) juga dengan Kerajaan Chola. Bahkan pada masa pemerintahannya Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Budha di Asia Tenggara.
Raja Sanggrama Wijayatunggawarman, pada masa pemerintahannya Kerajaan Sriwijaya mengalami ancaman dari kerajaan Chola. Dibawah Raja Rajendra Chola, kerajaan Chola melakukan serangan dan berhasil merebut Kerajaan Sriwijaya. Sanggrana Wijayatunggawarman berhasil ditawan. Namun, pada masa pemerintahan Raja Kulotungga I di Kerajaan Chola Raja Sanggrana Wijayatunggawarman dibebaskan kembali.
Admin
Admin
Admin

Jumlah posting : 28
Join date : 11.02.13

https://sejarah.indonesianforum.net

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik